Teman dan Pengaruhnya
dalam Kehidupan Beragama Seseorang
Hati-hati memilih teman !
Selektif dalam memilih teman merupakan prinsip utama dalam islam. Sejarah pun menunjukkan bahwa para ulama terdahulu (as-salafush shalih) benar-benar memperhatikan prinsip ini. Karena sosok teman sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat.
Seleksi dalam memilih teman merupakan kewajiban setiap insan muslim. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata : "Memperhatikan teman merupakan kewajiban setiap insan muslim. Jika mereka itu orang-orang yang buruk, maka hendaknya dijauhi, karena (penyakit) mereka itu lebih kuat penularannya daripada kusta. Atau jika mereka itu teman-teman yang baik, yang senantiasa memperhatikan kepada kebaikan, mencegah (anda) dari kemungkaran dan membimbing kepada pintu-pintu kebaikan, bergaullah (dengan mereka)." (Al-Qaulul Mufid Syarh Kitabit Tahuid 1/224).
Mewaspadai teman yang buruk
Teman yang buruk sangatlah berbahaya bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat. karena bersahabat dengannya tidaklah membuahkan apapun kecuali penyesalan. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata : "Engkau bisa mendapati bahwa di antara para pemimpin itu ada yang baik dan suka dengan kebaikan. Namun, manakala Allah SWT memberinya teman-teman yang buruk, lalu wal'iyadzu billah mereka menghalanginya dari kebaikannya, menghiasi sesuatu yang buruk hingga nampak baik, an menanamkan kepadanya kebencian kepda para hamba Alah SWT.
dalam Kehidupan Beragama Seseorang
Hati-hati memilih teman !
Selektif dalam memilih teman merupakan prinsip utama dalam islam. Sejarah pun menunjukkan bahwa para ulama terdahulu (as-salafush shalih) benar-benar memperhatikan prinsip ini. Karena sosok teman sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat.
Seleksi dalam memilih teman merupakan kewajiban setiap insan muslim. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata : "Memperhatikan teman merupakan kewajiban setiap insan muslim. Jika mereka itu orang-orang yang buruk, maka hendaknya dijauhi, karena (penyakit) mereka itu lebih kuat penularannya daripada kusta. Atau jika mereka itu teman-teman yang baik, yang senantiasa memperhatikan kepada kebaikan, mencegah (anda) dari kemungkaran dan membimbing kepada pintu-pintu kebaikan, bergaullah (dengan mereka)." (Al-Qaulul Mufid Syarh Kitabit Tahuid 1/224).
Mewaspadai teman yang buruk
Teman yang buruk sangatlah berbahaya bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat. karena bersahabat dengannya tidaklah membuahkan apapun kecuali penyesalan. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata : "Engkau bisa mendapati bahwa di antara para pemimpin itu ada yang baik dan suka dengan kebaikan. Namun, manakala Allah SWT memberinya teman-teman yang buruk, lalu wal'iyadzu billah mereka menghalanginya dari kebaikannya, menghiasi sesuatu yang buruk hingga nampak baik, an menanamkan kepadanya kebencian kepda para hamba Alah SWT.